PLI Awali Tahun 2023 Dengan Expor 14000 Keranjang Manggis

Manggis yang sering dijuluki “The Queen of Tropical Fruit” kini menjadi komoditas hortikultura yang populer di berbagai negara karena mengandung segudang manfaat. Selain rasa buahnya yang lezat dan segar, ekstrak kulit manggis juga banyak menjadi bahan baku berbagai produk farmasi dan kosmetik. 

Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi Indonesia sebagai negara tropis yang mampu menghasilkan lebih dari 200.000 Ton manggis per tahun. Seiring meningkatnya permintaan, angka ekspor manggis dari Indonesia ke berbagai negara seperti Cina, Hongkong, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika, Australia, Prancis, dan Belanda juga semakin meningkat.

Berkat komitmen Kementrian Pertanian untuk mendorong ekspor manggis dengan mempermudah para petani mendapatkan sertifikat registrasi kebun GAP (Good Articultural Practices), kini produk manggis dari petani lebih mudah dipasarkan untuk ekspor. Gerakan dari Direktorat Jendral Hortikultura untuk membentuk kawasan manggis demi menjaga kontinuitas dan volume pasokan yang stabil juga membuat petani manggis bisa mendapatkan harga jual yang bagus.  

Namun semakin meningkatnya jumlah produksi dan permintaan expor tentunya harus diiringi dengan kemampuan logistik yang baik. Terlebih manggis merupakan produk yang masuk ke dalam kategori perishable, sehingga membutuhkan penanganan khusus dalam pengiriman agar bisa sampai dengan kondisi yang fresh di negara tujuan. Oleh karena itu penyedia layanan logistik yang berfokus pada produk-produk perishable seperti PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) menjadi pihak yang berperan penting sebagai penentu kualitas produk buah-buahan lokal yang akan diterima oleh pasar luar.

Di pembukaan tahun 2023 ini, PLI telah turut andil dalam upaya meningkatkan angka expor manggis dengan melakukan pengiriman buah manggis dari Jakarta ke Guangzhou sebanyak 14.000 keranjang dengan berat sekitar 151 Ton. Pengiriman dilakukan dalam tiga waktu berbeda di sepanjang bulan Januari, dengan rincian pengiriman pertama sebanyak 4000 keranjang, pengiriman kedua sebanyak 3500 keranjang, dan pengiriman ketiga sebanyak 6000 keranjang. 

Pengiriman ini dilakukan menggunakan armada Airbus 333 dan Boeing 777 milik Garuda yang telah dicharter oleh PLI, khusus untuk pengiriman manggis dan seafood. Tim ahli dari PLI menangani seluruh proses pengiriman mulai dari pengepakan hingga loading barang dari gudang ke pesawat. Aktivitas proses pengiriman selengkapnya dapat dilihat dalam video berikut ini.

Terjadinya ekspor 151 Ton manggis di awal tahun 2023 ini tentunya memberi harapan besar untuk kedepannya bisa terjadi lebih banyak lagi pengiriman buah manggis ke lebih banyak negara sehingga terjadi peningkatan nilai ekspor dari tahun sebelumnya.

Meski saat ini Indonesia telah menempati posisi ke-lima sebagai pengekspor manggis terbesar di dunia, namun potensi holikultura Indonesia masih bisa dimaksimalkan lagi. Seperti sebagaimana yang dikatakan oleh Mentri Pertanian Andi  Amran Sulaiman, manggis yang saat ini diekspor baru sekitar dua puluh lima persen dari total produksi manggis di Indonesia.   

Untuk memenuhi peningkatan permintaan ekspor manggis ke berbagai negara, saat ini telah didirikan banyak sentra produksi manggis yang membentang dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, hingga ke Sulawesi dan Kalimantan Selatan. 

Beberapa sentra terkenal yang menghasilkan produk manggis unggulan dan sudah sering diekspor diantaranya adalah sentra Purwakarta, Tasikmalaya, Pasaman, Agam, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Tabanan, serta berbagai daerah di Jawa TImur dan Lombok Barat.

Demi memaksimalkan potensi expor kekayaan alam Indonesia, PLI akan terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik yang didukung oleh tenaga ahli dan sumber daya unggulan. Karena dengan menjaga kualitas produk-produk perishable tetap dalam kondisi prima hingga tujuan, PLI juga turut andil dalam menjaga citra produk kekayaan alam Indonesia di mata seluruh dunia.